Jumat, 23 April 2010

Kartini Dorong Kemajuan Wanita


22/04/2010 06:22
Liputan6.com, Jakarta: Kebaya tak lekang oleh waktu. Baju tradisional itu terlihat anggun dan penuh pesona saat digunakan Kartini masa kini. Dan dibalik kecantikan Kartini-Kartini masa kini ini ada desainer Ramli. Meski didera kanker usus Ramli ingin mendedikasikan karyanya pada peringatan Hari Kartini, Rabu (21/4). Mereka adalah ibu-ibu Yayasan Kanker Indonesia yang peduli terhadap penderita kanker di Indonesia. Promotif, preventif, dan rehabilitatif jadi kampanye yayasan tersebut. Meski Kartini telah tiada, hingga kini nama dan perjuangannya selalu dikenang. Semoga Kartini terus menginsipirasi wanita Indonesia untuk berjuang melalui lingkungan di sekitarnya.(IAN)

Kamis, 22 April 2010

Bingung Tujuan Pasti

Bingung…..
Berfikir sana sini tak ada akhir
Cari sana sini tak bertemu

Banyak tujuan terencana
Banyak keinginan kumau
Tapi ku tak tahu satu yang terbaik untukku

Aku berani bermimpi
Impianku terencana tak terarah pada satu tujuan
Bingung menentukan satu yang pasti
Tuk masa depanku kelak

Sekarang ku berada di ujung jalan penantian
Tak ku sangka akan sesulit ini
Tuk langkahkan kaki menuju jalan selanjutnya

Tak ada yang tahu memang
Ke mana sebenarnya arah tujuan
Tapi hanya terus bermimpi
Tanpa tahu Dia kan bawa kemana

Museum Pusat Peragaan IPTEK

Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan.


Latar Belakang dan SejarahRata Penuh
Pusat peragaan IPTEK yang berada di TMII diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991. Keberadaan Peragaan Iptek menempati areal tanah seluas 41.300 meter persegi bangunannya khas yang memberi kesan berbeda dengan bangunan disekitarnya, disini tersedia sarana pendidikan luar sekolah yang menyampaikan informasi perkembangan IPTEK. Tujuan Pusat Peraghaan IPTEK adalah untuk menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap peranan iptek dalam kehidupan modern, untuk mendorong timbulnya rasa keingintahuan masyarakat terhadap iptek, dan untuk memberikan gambaran adanya antara hasil pengembangan iptek dengan kemajuan dunia industri dalam kehidupan sehari-hari. Pusat Peragaan IPTEK sekarang lebih dikenal dengan sebutan Museum IPTEK.
Lokasi Museum
Taman Mini "Indonesia Indah" Jakarta, 13560 Telp. 021.8401488 Fax 021.8401487
Transportasi
Jarak tempuh dari Bandar Udara : 60 km Jarak tempuh dari pelabuhan : 25 km Jarak tempuh dari terminal : 6 km (terminal bis kp. rambutan) Jarak dari stasiun KA : 15 km (stasiun KA Jatinegara)
Organisasi
Jumlah pegawai 86 orang - Direktur : 1 orang - Wkl direktur : 1 orang - Scientivic Officer : 1 orang - Administrasi : 15 orang - Promosi : 4 orang - Peragaan : 8 orang - Prodik : 4 orang - Gedung : 11 orang - Pengemudi : 2 orang - Petugas kebersihan : 18 orang
Koleksi
Koleksi Museum yang diperagakan di museum ini adalah alat peraga interaktif, Mind' on, Edukatif, Artifack, Audiovisual, dan Astronomi
Program Museum
Pameran khusus, pameran keliling, ceramah, workshop, penelitian, penerbitan
Jadwal Kunjungan
Senin s/d Minggu pukul 09.00 - 16.00 WIB
Harga Tiket
Dewasa dan anak-anak Rp. 11.000,-
Fasilitas
- Museum PPIPTEK memiliki fasilitas: - Ruang pameran tetap - Ruang pameran temporer - Ruang auditorium - Ruang perpustakaan - Ruang laboratorium - Ruang gudang koleksi - Ruang bengkel/preparasi - Ruang administrasi - Kantin, mushollah, ruang kelas, toilet - Alarm sistem - CCTV - Pemadam kebakaran - Hidran - Security

Sumber : http//www.museum-indonesia.net

Rabu, 21 April 2010

Rindu yang Menggebu






Senyummu yang manis
Suaramu yang membuat hati ini bahagia
Semangatmu yang tak pernah padam
Kini tak terlihat lagi

Ingin ku gapai pelangi paling indah
Ingin ku gapai bintang paling terang
Ingin ku gapai bulan paling sempurna
Tuk ku persembahkan padamu

Tapi itu semua percuma
Kau tak ada di dekatku
Kau tak tahu keberadaanku
Itu buatku sedih

Ku tak ingin kau jauh
Ku tak ingin kau benci
Ku tak ingin kau acuhkan
Ku ingin kau selalu dekat

Akhir yang Menentukan

Kelas paling akhir
Kelas yang menentukan
Penuh ketegangan dan kewaspadaan
Tuk menghadapi rintangan di depan

Semua berlomba
Tak ada yang lemah
Semua berusaha siap
Siap tuk hasil apapun

Tak ada senyum mengembang
Tak ada tawa riang
Tak untuk kesenangan
Sebelum hasil di depan

Tak ada usaha tanpa tujuan
Tujuan akhir yang menentukan
Tuk hasil terbaik
Terbaik tuk semua

Kamis, 15 April 2010

Rintangan Kelas 9 SMP




















Waktu aku UN aku ibarat orang yang sedang BERTANDING. Pelatihku adalah semua orang yang sudah membimbingku dan mengajariku tentang ilmu. Wasitku adalah pengawas UN. Pendukungku adalah Allah dan semua orang yang sudah mendoakan aku. LAWANKU adalah semua murid SMP yang sedang UN hari itu. LAWAN TERBERATKU adalah orang-orang yang pintar, rajin, dan semangat belajar.











Waktu aku selesai UN aku ibarat orang yang terbebas dari semua beban. BEBANKU adalah menguasai semua materi yang di UN kan. Tapi, KEBEBASANKU kali ini bukan bebas dari semua tugas sebagai murid kelas 9 SMP. Aku masih menghadapi UJIAN PPRAKTEK DAN UJIAN SEKOLAH. Beban itu langsung terasa berat, karena setelah selesai UN, Selasanya aku sudah mulai ujian praktek. Bahkan Seninnya udah mulai pelajaran seperti biasanya. Udah gitu, Senin berikutnya aku Usek, walaupun hanya 3 hari tapi buatku cukup berat beban ini karena selama 2 hari kita ulangan 2 mata pelajaran setiap hari, baru yang satu harinya hanya satu pelajaran. Beban karena akhir-akhir ini yang aku pelajari hanya pelajaran UN, pelajaran selain untuk UN diabaikan. Aku hanya punya waktu 1 minggu untuk belajar materi 5 mata pelajaran Usek.












Habis Usek aku kembali menjadi orang yang BEBAS dari beban pelajaran yang selama ini selalu aku pelajari sampai waktu terasa begitu cepat. Tapi, walaupun bebas dari beban itu, aku menantikan hasil dari usahaku selama ini. Aku ingin melihat NEM-ku. Pada hari pengumuman kelulusan dan pengumuman nilai NEM, aku berharap ‘SENYUM KEMENANGAN’ akan datang padaku. KEMENANGAN dari jerih payahku selama ini, kemenangan dari semua pengorbananku dan ortu serta kemenangan dari pencapaian yang selama ini memang aku harapkan. Senyum itu pula yang akan membuat semua orang yang melihatnya ikut BAHAGIA terutama ortu. Aku juga ingin teman-temanku dan semua orang yang mendukungku selama ini bahagia dengan KEMENANGAN itu.



















Senin, 12 April 2010

KISAH SINGKAT GAYUS TAMBUNAN

Gayus Tambunan? Siapa yang sekarang ini belum mengenal yang namanya Gayus Tambunan? He he, kalau belum tau siapa itu gayus tambunan kok bisa sampe di kejar – kejar informasi oleh situs berita maupun media lainnya. Gayus Halomoan P Tambunan merupakan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang disebut mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Susno Duadji terlibat dalam kasus pajak sebesar Rp 25 miliar. Hmm, 25 Miliar? mau diapain tuh uang sebanyak itu? coba di gunakan untuk rakyat – rakyat yang kurang mampu pasti bisa sedikit membantu untuk memberantas kemiskinan di Indonesia. Iya gak? Kalau uang di korupsi terus, mau gmana lagi nasib rakyat yang kurang mampu lainnya ya? Akan habis deh uang negara nantinya . . .

Ia besar di perkampungan padat di Warakas, Jakarta Utara. Tapi, itu dulu. Kini Gayus tinggal di perumahan elite berharga miliaran rupiah di Gading Park View, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Wow!Di Warakas, Gayus muda tinggal di rumah sederhana. Luasnya cuma selapangan bulu tangkis. Di pintu depannya tertempel stiker: Diploma Pajak STAN Jakarta. Bagian belakang rumah dibuat dua lantai, namun hanya berdinding tripleks. Kemarin, saat Tempo mengunjungi rumah lama Gayus, bangunan itu tampak tak terawat. Di ruang tamu hanya tersisa dua lemari dan satu set kursi.


“Rumah itu kosong,” kata seorang tetangga di Jalan Warakas I Gang 23 Jalan E, RT 11 RW 8 Nomor 4, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok. “Mereka sudah pindah sejak lima tahun lalu,” kata Kholis, 38 tahun, tetangga depan rumah Gayus.


Menurut Kholis, keluarga Gayus sudah puluhan tahun tinggal di Warakas. “Gayus itu lahir di sini,” katanya. Gayus memiliki empat saudara kandung. Ia anak kedua. “Terakhir saya ketemu dua tahun lalu. Sempat mengobrol di depan rumah,” kata Kholis.


Gayus kini tinggal di kawasan elite Gading Park View Blok ZE Nomor 1. Harganya ditaksir miliaran rupiah. Rumah mewah itu kemarin tampak sepi. Hanya ada seorang pembantu rumah tangga di sana.


Sejak namanya disebut oleh mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Susno Duadji, rumah itu jadi buruan wartawan. Namun tak ada seorang pun yang mau memberi keterangan.


Sumber Tempo menuturkan, Gayus pernah tinggal di Apartemen Cempaka Mas. “Saat menikah, dia pindah ke Kelapa Gading,” kata sumber itu. “Dia sukseslah. Aset propertinya banyak. Mobilnya BMW seri terbaru,” ujarnya.


Direktorat Jenderal Pajak mengaku telah menyelidiki Gayus sejak tahun lalu. Direktur Kepatutan Internal Transformasi Sumber Daya Aparatur, Bambang Basuki, mengatakan pengamatan itu dilakukan saat kasusnya ditangani polisi. “Dulu, kami juga tak tahu apa yang dituduhkan (polisi kepada Gayus),” katanya. ( http://id.news.yahoo.com/tmpo/20100325/tid-gayus-tambunan-dari-gang-sempit-ke-k-27a5bfe.html )


Kasus ini mengemuka setelah Bareskrim Mabes Polri menemukan aliran dana mencurigakan yang masuk ke rekening terdakwa di Bank Central Asia Bintaro, Kota Tangerang Selatan, sebesar Rp 170 juta pada 21 September 2007 dan Rp 200 juta pada 15 Agustus 2008.


Total uang yang diterima pegawai pajak ini dari PT Megah Citra Jaya Garmindo untuk mengurus pajak perusahaan tersebut sebesar Rp 370 juta. Setelah mentransfer uang itu, terdakwa tidak mengurus apa pun meskipun perusahaan tersebut berkali-kali menghubungi terdakwa dan menanyakan pengurusan pajak dan uang yang ditransfer.


Sejak penyelidikan kejaksaan dan perkaranya disidangkan di Pengadilan Negeri Tangerang, terdakwa tidak pernah ditahan.


Namun, jaksa peneliti dalam perkara yang melibatkan Gayus Tambunan justru akan mengajukan laporan pencemaran nama baik kepada Markas Besar Polri. Selain itu, secara pribadi atau bersama-sama, jaksa peneliti juga akan menggugat secara perdata pihak yang mencemarkan nama baik mereka.


Hal itu diungkapkan jaksa Cirus Sinaga selaku ketua tim jaksa peneliti dalam perkara yang melibatkan Gayus Tambunan dalam jumpa pers di Kejaksaan Agung, Senin. Selain Cirus, tiga jaksa peneliti lainnya juga hadir, yakni Fadil Regan, Eka Kurnia, dan Ika Safitri.
Pengaduan itu akan diajukan kepada pihak yang menuding jaksa peneliti menerima uang suap dalam perkara Gayus Tambunan.


Ketika wartawan menanyakan, siapa yang akan dilaporkan dan digugat secara perdata, Cirus berkali-kali mengelak. Namun, akhirnya ia menjawab, ”Ya, siapa yang menuduh. Katanya, kalau di TV kan Pak Susno.”


Secara terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan, proses tindakan atas Gayus Tambunan sedang dilakukan secara internal oleh Kementerian Keuangan.
”Tim akan memberikan rekomendasi hukuman yang bertujuan menciptakan suasana pencegahan pada pelanggaran pegawai,” ujar Menteri Keuangan. ( kompas )

Pelangiku Selalu Ada


Terlalu banyak masalah di dunia ini
Hingga sulit untuk memecahkannya
Apalagi melupakannya
Karena harus ku hadapi

Kini ku sadari
Ku tak bisa menahan lagi
Sakit yang melumpuhkan hati
Hingga tak sadar air mata tumpah membasahi pipi

Bukan tangis penyesalan pemberian-Nya
Ku heran dengan keinginan
Ingin memeluknya tapi tak mudah
Tapi ku kan terus bermimpi

Hari-hariku penuh kejutan
Hari ini ada tangis
Besok tawa riang datang
Lusa muncul penyesalan

Kini sulit membuat senyum lebar
Mungkin ku tak sadar
Akan ada ular dan halilintar
Tapi, juga ada pelangi yang tak kan pudar

Kamis, 08 April 2010

Hari Yang Cerah Untuk Jiwa Yang Sepi (Peter Pan)


pagi biar kusendiri
jangan kau mendekat
wahai matahari
dingin hati yang bersedih
tak begitu tenang
mulai terabaikan

hari yang cerah untuk jiwa yang sepi
begitu terang untuk cinta yang mati
ah... ku coba bertahan dan tak bisa

kubu langit kelabuku
tak begitu luas
seperti memudar
kini tak terulang lagi
di hari yang cerah
dia telah pergi

hari yang cerah untuk jiwa yang sepi
ahh... ku coba bertahan dan tak bisa
ahh... mencoba melawan ku lepas
hari yang cerah untuk jiwa yang sepi...
begitu terang untuk jiwa yang mati

ahh... kucoba bertahan dah tak bisa
ahh... mencoba melawan ku lepas
semua telah hilang ....
semua telah ....

Kamis, 01 April 2010

Hari Terakhir UN


UN terakhir pelajarannya IPA, pulang jam 10. Pulang skolah q langsung k Amplaz nonton Percy Jacson. Perginya bareng Nisa n Nurin. Aku pergi naik trans Jogja. Filmnya keren bgt... Percy Jacson adalah seorang anak keturunan dewa n manusia. Ayahnya seorang dewa, dan karena itu Percy Jacson g boleh ketemu ayahnya sejak kecil. Karena keturunan itu sangat langka, ia sangat hebat, punya jiwa perang dan punya kekuatan dengan air. Ia disangka menculik tongkat petir oleh para dewa yang lain. Tapi, sebenarnya ia bukan orang yang menculi tongkat itu. Ia kemudian melakukan perjalanan ke bawah tanah untuk menyelaatkan ibunya. Di jalan banyak rintangan yang didapatnya untuk mendapat 3 batu mutiara. Tapi, bukan hanya menemukan ibunya, ia juga bisa bertemu dengan ayahnya. Walaupun ia benci dengan ayahnya, tapi akhirnya ayahnya memberi pengertian padanya bahwa dewa dan manusia mempunyai dunia yang berbeda. Ternyata anggapannya selama ini salah kalau ayahnya tidak menyayanginya. Ayahnya ternyata selama ini selalu mebantunya memecahkan masalahnya. Percy Jakson pun pulang ke tempat orang-orang yang mempunyai keturunan lebih dari satu makhluk. Di tempat itu ia meneukan wanita yang dicintinya.